Jalur kereta api pertama di Indonesia, dibangun pada 1864 oleh
pemerintah Hindia Belanda. Setelah 148 tahun berlalu, masih tersisa 5
jalur kereta kuno berlokomotif uap untuk Anda kini berwisata.
Jalur kereta api pertama adalah hasil pemikiran Mr LAJ Baron Sloet
van en Beele. Jalurnya menghubungkan Semarang dan Surakarta, membentang
sepanjang 110 km. Semenjak itu, pembuatan jalur kereta api berkembang
pesat antara tahun 1864-1900.
Pembuatan jalur kereta api tersebut tak hanya terfokus pada Pulau
Jawa, tapi juga Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat
(1891), juga Sulawesi (1923). Pada masa-masa itu, kereta api menjadi
alat transportasi utama. Bahkan beberapa kereta api hanya bisa dinaiki
oleh orang-orang terpandang.
Namun, seiring modernisasi yang merambah negeri kita tercinta, posisi
kereta api uap digantikan oleh kereta listrik. Ini berarti tak ada lagi
kereta kuno, tak ada lokomotif uap, dan kereta api uap hanyalah
sejarah.
Tapi jangan kuatir, pemerintah di beberapa daerah tetap memelihara
jalur kereta api ini. Anda bisa menyusuri jalur bersejarah ini
menggunakan kereta api kuno yang dirawat dengan baik. Wisata kereta bisa
Anda nikmati di berbagai wilayah Indonesia!
1. Sawahlunto – Muara Kalaban (Sumatera Barat)
Mak Itam adalah lokomotif yang dulu digunakan untuk mengangkut batu
bara. Tubuhnya buatan pabrik Esslingen (Jerman) tahun 1966. Lokomotif
uap ini menarik sebuah kereta penumpang berdinding kayu, namun berkonsep
terbuka seperti kereta wisata di perkotaan.
Dua dari tujuh kilometer akan Anda lewati di terowongan yang disebut
Lubang Kalam. Dengkingan asap dan suara lokomotif uap akan memenuhi
telinga Anda ketika melewati terowongan!
Mak Itam beroperasi dua kali sehari. Khusus turis lokal, kereta ini
hanya beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan, turis
mancanegara bisa menikmati perjalanan dengan Mak Itam mulai hari Senin
hingga Jumat.
2. Padang Panjang – Sawahlunto (Sumatera Barat)
Kali ini, Anda akan dibawa menyusuri tiga jam perjalanan menggunakan
kereta api diesel kuno. Kereta wisata ini dilengkapi kelas eksekutif dan
bisnis. Sepanjang perjalanan, Anda akan melewati panorama memukau khas
Sumatera Barat termasuk Danau Singkarak yang terkenal indah!
Kereta ini hanya beroperasi di hari Minggu dan hari libur nasional.
Anda bisa memilih jam keberangkatan dari kedua titik destinasi. Kereta
ini berangkat dari Sawahlunto pukul 11.00 & 12.40 WIB, serta dari
Muara Kalaban pukul 11.50 & 11.30 WIB.
3. Depo Lokomotif Perhutani – Gubug Payung (Cepu, Jawa Tengah)
Anda akan diajak untuk menikmati keindahan di wilayah perbatasan Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Kereta api buatan Jerman tahun 1928 ini akan
membawa Anda melewati hamparan hutan jati yang berusia ratusan tahun.
Sepanjang 30 menit perjalanan, mata Anda akan dimanjakan dengan sungai, ladang, serta pabrik gula Olean yang terkenal. Jalurnya dibuat pada 1915, namun masih terawat dan aman untuk dilewati. Tak hanya wisatawan domestik yang menikmati perjalanan kereta ini, tapi juga wisatawan mancanegara seperti Eropa, AS, dan Jepang. Jika beruntung, akan ada pertunjukan seni lokal yang menghibur Anda langsung di dalam kereta!
Sepanjang 30 menit perjalanan, mata Anda akan dimanjakan dengan sungai, ladang, serta pabrik gula Olean yang terkenal. Jalurnya dibuat pada 1915, namun masih terawat dan aman untuk dilewati. Tak hanya wisatawan domestik yang menikmati perjalanan kereta ini, tapi juga wisatawan mancanegara seperti Eropa, AS, dan Jepang. Jika beruntung, akan ada pertunjukan seni lokal yang menghibur Anda langsung di dalam kereta!
4. Kota Padang – Pariaman PP (Sumatera Barat)
Kereta kuno ini beroperasi mulai Senin hingga Sabtu. Anda bisa
memilih akan berangkat dari Padang pukul 06.00 atau dari Pariaman pukul
08.30 WIB. Namun bersiaplah, karena Anda akan menghabiskan 2,5 jam
perjalanan di dalam kereta ekonomi.
Mungkin ini adalah satu dari segelintir kereta kuno yang masih
menjadi alat transportasi umum. Oleh karena itu, kereta ini seringkali
dipenuhi oleh masyarakat, dan sifat ekonominya sangat terasa lewat
banyaknya pedagang asongan yang hilir mudik di dalamnya.
Sepanjang perjalanan Anda akan melewati beberapa stasiun kecil
seperti Duku, Pasar Usang, Tabing, Kayutanam, dan Lubuk Alung.
Stasiun-stasiun ini sangat cantik dalam bingkai kamera karena struktur
kolonialnya masih sangat terasa. Selain itu, Anda juga bisa langsung
mengunjungi Pantai Pariaman yang terletak dekat dengan Stasiun Pariaman.
5. Stasiun Ambarawa – Stasiun Kereta Bedono (Jawa Tengah)
Wisata kereta api di Ambarawa mungkin adalah yang paling terkenal.
Keberadaannya diakui sebagai salah satu wisata kereta paling digemari di
dunia. Kereta uap ini berbahan bakar kayu jati dengan bunyi mesin yang
kencang.
Yang unik dari kereta api di Ambarawa adalah jalurnya yang bergerigi.
Dibuat seperti itu karena tujuannya adalah Stasiun Kereta Bedono, yang
posisinya lebih tinggi dari Stasiun Ambarawa. Sembilan kilometer
ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Pemadangannya luar biasa eksotis, khas
daerah pegunungan di Jawa. Persawahan, perkebunan, bahkan Gunung Merbabu
dapat Anda lihat dari kejauhan.
Di tengah perjalanan menuju Stasiun Bedono, Anda akan singgah di
Stasiun Jambu untuk pemindahan lokomotif ke belakang gerbong. Hal ini
dilakukan agar lokomotif bisa mendorong kereta hingga nanti tiba di
stasiun tujuan. Selain mengganti posisi lokomotif, kereta juga akan
berhenti beberapa kali untuk me Kereta api uap di Ambarawa.
0 komentar:
Posting Komentar